EKSPRESI GEN
A.
Operon
Operon merupakan sekelompok gen struktural yang
berdekatan dan ekspresinya dikendalikan oleh
protein represor dan operator, site operator dan promoter. Masing-masing gen struktural mengkode protein yang
berbeda untuk rangkaian metabolisme yang sama.
Contoh
: operon lac terdiri atas lac Z, lac Y, dan lac A. Operon merupakan tempat menempelnya repressor. Adanya sistem operon
: mRNA hasil transkripsi bersifat polisistronik (1 molekul mRNA mengkode
> 1 protein). Beberapa gen
ditranskripsi dari satu promoter menjadi satu mRNA yang panjang. Sistem operon ini hanya dimiliki pada
mekanisme sel prokariot.
·
Gen Regulator
Regulasi gen adalah gen yang mengkode
suatu produk (protein) yang mengontrol ekspresi gen pada saat transkripsi. Regulasi gen mengendalikan
ekspresi genetik suatu gen atau operon. Produk
dari regulasi gen adalah adalah aktivator dan
represor (protein yang bersifat menekan ekspresi
suatu gen). Aktivitas produk dikendalikan oleh efektor (induksi) dan co repressor. Efektor yaitu
molekul efektor yang mengaktifkan
ekspresi suatu gen dan membiarkan RNA polymerase bekerja untuk transkripsi.
Sedangkan co repressor yaitu mengubah bentuk protein regulator sehingga dapat mengikat pada operator dan memblok
transkripsi.
·
Kontrol Positif dan Negatif
-
Kontrol
Negatif (protein dibutuhkan untuk memblock
transkripsi)
a. Operon
dinonaktifkan oleh produk ekspresi gen regulator (represor)
b. Repsesor melekat pada operator à transkripsi
dihambat
-
Kontrol
Positif (membutuhkan suatu protein untuk
terjadinya transkripsi)
a. Operon
diaktifkan oleh produk ekspresi gen regulator (aktivator)
b. Aktivator melekat pada operator à
transkripsi berjalan
·
Aktivator dan Reseptor
-
Aktivator
a. Berupa protein
regulator pada
daerah promoter gen (operator) yg diaturnya
b. Bersama-sama
RNA polimerase mengenali daerah promoter
c. Kontrol positif
-
Represor
a. Protein
regulator pada
daerah promoter gen (operator) yg diaturnya
b. Menghambat ekspresi suatu gen
c. Kontrol negatif
·
Tipe Operon
- Inducible operon à transkripsi
terjadi jika ada interaksi inducer dengan protein regulator. Contohnya: Lac Operon.
- Repressible operon à menghambat
transkripsi atau translasi
dengan mengikat protein represor. Contohnya: Triptophan.
·
Regulasi
Lac Operon (Lactosa)
Regulasi
ekspresi protein pada Lac operon dilakukan oleh CAP. CAP merupakan protein
aktivator yang aktif ketika berikatan dengan cAMP. Pada saat konsentrasi
glukosa tinggi, cAMP rendah sehingga tidak bisa mengaktifkan CAP à
transkripsi Lac operon rendah. Pada saat konsentrasi glukosa rendah, cAMP
tinggi sehingga dapat meningkatkan transkripsi dengan berikatan dengan CAP
·
Regulasi
Trp Operon (Triptophan)
Apabila ada triptofan,
maka triptofan menempel pada represor sehingga represor menjadi aktif dan RNA
polimerase lepas. Dengan demikian tidak terjadi transkripsi gen.
B.
Ekspresi
Gen
Pada sel prokariot, pengaturan ekspresi gennya
diatur oleh kelompok gen yg disebut operon. Sedangkan pada sel eukariot tidak
mengenal sistem operon karena diatur oleh satu promoter tersendiri yang
bersifat monocistronic dan menghasilkan single product. Pada sel prokariot, pengendalian
ekspresi genetik hanya terjadi pada tahapan transkripsi, sedangkan pada sel eukariot
ekspresi gennya terjadi mulai dari tahapan transkripsi sampai pasca translasi. Tanpa
sistem pengaturan (operon), sel akan kehilangan banyak energi. Contohnya: jika
medium pertumbuhan E. coli terdapat gula sederhana (monosakarida à
glukosa), maka sel tidak menjalankan sistem ekspresi gen yg bertanggung jawab
untuk metabolisme gula kompleks (disakarida à laktosa). Gen
untuk metabolisme laktosa akan diaktifkan setelah melalui regulasi gen tertentu.
Gambar Sistem
Pengaturan Operon pada Pertumbuhan E. Coli.
Gen merupakan unit fungsional yang diturunkan
berkaitan dengan ruas DNA yang mengkode suatu polipeptida tertentu. Ekspresi gen merupakan
proses di mana informasi yang dikode di dalam gen diterjemahkan menjadi urutan
asam amino selama sintesis protein.
Ekspresi
gen pada sel prokariot tidak sama dengan sel eukariot. Hal ini dikarenakan pada
sel prokariol transkripsi dan transalasi dilakukan di sitoplasma, karena pada
sel prokariot tidak memiliki inti. Sedangkan pada sel eukariot memiliki inti
sel sehingga proses transkripsi di nukleus sedangkan translasi di sitoplasma.
Karena pada sel eukariot memiliki inti sel maka sebelum mRNA dibentuk dari DNA
template terdapat tahapan pre-mRNA terlebih dahulu pada proses transkrips.
Tahapan ini terjadi di nukleus. Pre-mRNA terbentuk dari adanya segment-segment
exon dan intron dimana exon akan terus diterjemahkan sedangkan intron tidak
diterjemahkan. Pada sel
prokariot tidak terdapat tahapan pre-mRNA, dimana RNA langsung dibentuk dari
DNA template pada proses transkripsi.
Gambar Pada Prokariot seluruh ruang adalah exon tidak
terdapat intron.
C.
Tahapan
Ekspresi Gen
Ekspresi
gen merupakan pembentukan rantai popipeptida dari protein-protein yang saling
dihubungkan menggunakan ikatan peptida. Ekspresi gen merupakan proses di mana
informasi yang dikode di dalam gen diterjemahkan menjadi urutan asam amino
selama sintesis protein. Ekspresi gen terdapat dua tahapan yaitu transkripsi
dan translasi.
1.
Transkripsi
Transkripsi merupakan tahapan pembentukan RNA
dari DNA template, yaitu rantai sense, sedangkan rantai komplemennya disebut
rantai antisense. mRNA merupakan pembawa informasi genetik pada proses ekspresi
gen yang akan dibawa ke ribosom. Pembentukan mRNA dengan bantuan enzim RNA
polimerase. Adanya enzim polimerasi dapat memecah ikatan hidrogen sehingga
membuka pilinan kedua rantai DNA hingga terpisah dan dibentuklah rantai
nukleotida RNA. Sebelum mRNA masuk pada tahapan translasi maka mRNA akan
dikeluarkan dari nukleus menuju sitoplasma melalui celah inti (nuclease pore).
2.
Translasi
Dalam
proses translasi, sel menginterpretasikan informasi genetik dan membentuk
protein yang sesuai dengan yang diterjemahkan. mRNA setelah dikeluarkan dari
inti sel maka setelah berada di sitoplasma sub unit kecil ribosom akan mengikat
mRNA, setelah mRNA diikat oleh sub unit kecil ribosom, kemudian sub unit besar
ribosom mengikat pada ribosom sub unit kecil beserta mRNA. Setelah mRNA
menempel pada ribosom, molekul tRNA
membawa asam amino spesifik pada salah satu ujungnya dan menerjemahkan molekul
mRNA. tRNA mentransfer asam amino dari sitoplasma ke ribosom.
Gambar Proses Translasi. |
Kodon
dan antikodon harus didahului oleh pelekatan yang benar antara tRNA dengan asam
amino. tRNA yang telah membawa asam amino tertentu sesuai dengan urutan
antikodon yang dibawanya, baru tRNA menterjemahkan kodon mRNA. Tiap asam amino
digabungkan dengan tRNA yang sesuai oleh suatu enzim spesifik yang disebut
aminoacyl-tRNA synthetase. Ribosom memudahkan pelekatan yang spesifik
antara antikodon tRNA dengan kodon mRNA selama sintesis protein. Sub unit
ribosom dibangun oleh protein-protein dan molekul-molekul RNA yang disebut RNA
ribosomal.
Kemudian dari asam-asam amino yang terbentuk maka
asam amino tersebut di ikat oleh ikatan peptida sehingga terbentuk rantai
polipeptida. Translasi
dibagi menjadi tiga tahap yaitu inisiasi, elongasi, dan terminasi. Pada proses
inisiasi dan elongasi rantai polipeptida, membutuhkan sejumlah energi. Energi
ini disediakan oleh GTP (guanosin triphosphat).
1.
Inisiasi
Tahap
inisiasi dari translasi terjadi dengan adanya start mRNA dan tRNA yang memuat
asam amino pertama dari polipeptida, dan dua sub unit ribosom. Pertama, sub
unit ribosom kecil mengikatkan diri pada mRNA. Sub unit ribosom kecil melekat
pada tempat tertentu di ujung 5` dari mRNA. Pada tempat pelekatan ribosom sub
unit kecil pada mRNA terdapat kodon yang akan diterjemahkan oleh tRNA inisiasi yang
membawa anti kodon AUG dengan membawa asam amino pertama yaitu metionin.
Gambar Tahap Inisiasi. |
2. Elongasi
Pada
tahap elongasi dari translasi, asam amino ditambahkan satu per satu pada asam
amino pertama (metionin). Kodon mRNA pada ribosom membentuk ikatan hidrogen
dengan antikodon molekul tRNA yang baru masuk yang membawa asam amino yang
tepat. Molekul rRNA dari sub unit ribosom besar berfungsi sebagai enzim, yaitu
mengkatalisis pembentukan ikatan peptida yang menggabungkan polipeptida yang
memanjang ke asam amino yang baru tiba.
Gambar Tahap Elongasi. |
3. Terminasi
Tahap
akhir translasi adalah terminasi. Elongasi berlanjut hingga kodon stop mencapai
ribosom. Triplet basa kodon stop adalah UAA, UAG, dan UGA. Kodon stop tidak
mengkode suatu asam amino melainkan bertindak sebagai sinyal untuk menghentikan
translasi.
Gambar Tahap Terminasi. |
D.
Sistem
Pengaktivan Ekspresi Gen
1.
Ekspresi gen secara konstitutif selalu diekspresikan
dalam keadaan apapun. Contohnya: metabolisme energi atau sintesis
komponen-komponen sel, gen
penghasil
protein ribosomal, rRNA, tRNA,
RNA polimerase, dan enzim-enzim
pengkatalis
reaksi metabolisme untuk pemeliharaan sel.
2.
Ekspresi gen secara induktif hanya
diekspresikan jika ada keadaan yang memungkinkan atau ada proses induksi.
Contohnya pada efisiensi selular.
E.
Perbedaan Ekspresi Gen Sel Eukariot
dan Sel Prokariot
Seluruh tahapan yang dilalui dalam ekspresi gen baik sel prokariot
maupun sel eukariot maka hasil akhir yang diperoleh adalah suatu rangkaian
protein (polipeptida).
Gambar Dogma Central of Genetic |
Pada sel prokariotik seluruh proses sintesis protein berada
pada satu ruang yang sama yaitu pada sitoplasma. Sedangkan pada sel eukariotik
sintesis protein terjadi pada inti sel dan sitoplasma. Hal ini dikarenakan pada
sel prokariotik tidak memiliki inti sel. Dalam proses ekspresi gen perlu adanya
bantuan enzim yaitu enzim DNA polymerase (pada tahap duplikasi DNA) dan RNA
polymerase (pada tahap pembentukan mRNA).
Tabel Perbedaan Sel Prokariot dan Sel Eukariot
Sel
Prokariot
|
Sel
Eukariot
|
Tidak terdapat nukleus
|
Terdapat nucleus
|
Sifat mRNA hasil transkripsinya Polycistronik
|
Sifat mRNA hasil transkripsinya Monocistronic
|
Pengaturan ekspresi gen menggunakan sistem operon
|
Pengaturan ekspresi gen tanpa sistem operon
|
Circular DNA
|
Linear DNA
|
1 molekul mRNA mengkode > 1 protein
|
1 molekul mRNA mengkode hanya 1 protein
|
Bersifat haploid (single gene copy)
|
Bersifat diploid (double gene copies)
|
Tahapan transkripsi dan translali terjadi di tempat yang
sama yaitu di sitoplasma.
|
Tahapan transkripsi dan translali terpisah di tempat
berbeda.
|
High gene density
|
Low gene density
|
Terdapat tahapan pre-mRNA (processing mRNA)
|
Tanpa tahap pre-mRNA
|
Tidak memiliki intron
|
Memiliki intron
|
DAFTAR PUSTAKA
Rachmadiarti F, dkk. 2007. Biologi Umum. Surabaya :
Unipress.
Manangkalangi, V. 2015. Online : https://www.academia.edu/17827003/Regulasi_Ekspere_
Gen. Diakses pada tanggal 26 November
2015 pukul 13.40.
Riefani, M. 2015. Online: https://www.academia.edu/9173603/Regulasi_gen_operon. Diakses pada tanggal 26 November
2015 pukul 13.32.
ingin mengkoreksi sepertinya pada tabel perbedaan sel prokariot dan eukariot di No. 9 itu ketuker , prokariot itu tidak melewati tahap pre-mRNA sedangkan eukariot melewati tahap Pre-mRNA.
BalasHapus